Selasa, 16 Februari 2016

FESTIVAL SASTRA BIANGLALA II : SEMESTA SASTRA FUTURISTIK


Setelah hampir dua bulan perencanaan, pembentukan panitia, pencarian dana, penyebaran undangan, sampai akhrinya mencapai tahap klimaks yaitu terlaksananya Festival Sastra Bianglala II : Semesta Sastra Futuristik, pada Sabtu, 21 Februari 2015 kemarin.

            Ini adalah kali kedua Festival Sastra Bianglala dilaksanakan, sebelumnya pada tahun 2013 lalu, Festival Sastra Bianglala yang pertama sudah berhasil dilaksanakan di tempat yang sama, yaitu Pendopo Umar Baki Binjai, yang pada waktu itu mengangkat tema Budaya Nusantara Tradisional.
            Sementara pada tahun 2015 ini, Festival Sastra Bianglala II mencoba mengambil tema yang bertolak belakang dari tema sebelumnya yang bertajuk tradisional, kini Festival Sastra  Bianglala II bertajuk futuristik.

            Semesta Sastra Futuristik, begitulah kiranya tema yang coba digaungkan oleh Festival Sastra Bianglala kali ini. Diangkat semata-mata untuk melihat sampai dimana penilaian para remaja dan masyarakat mengenai dunia sastra di era yang serba canggih seperti saat ini, peradaban teknologi yang kebanyakan mengedepankan hiburan ketimbang pemikiran. Dari situlah muncul gagasan tema tentang Semesta atau Dunia Sastra di masa sekarang dan masa depan nanti (futuristik).
            Festival ini diikuti oleh banyak peserta yang tersebar dari seantero Sumatera Utara karena format acara ini yang berskala provinsi. Peserta datang dari Medan, Stabat, Langkat, dan daerah lainnya, meski tetap didominasi oleh peserta dari Binjai.

            Ada 3 macam perlombaan yang disuguhkan dalam Festival Sastra Bianglala II ini, yaitu Musikalisasi Puisi, Baca Puisi Duo, dan yang menjadi ciri khas dair Festival Sastra Bianglala yaitu perlombaan Raja dan Ratu Baca.

            Bentuk baru perlombaan pada tahun ini terletak pada Baca Puisi Duo, sebelumnya perlombaan ini tidak ada pada Festival Sastra Bianglala pertama tahun 2013 kemarin, namun dengan kesepakatan panitia untuk menambah format lomba baru, akhirnya ditambahkanlah perlombaan dimana para peserta yang terdiri dari dua orang membacakan puisi yang telah ditentukan panitia, secara beriringan ataupun bergantian, dan terciptalah Baca Puisi Duo.


            Semoga kedepannya Festival Sastra Bianglala ini bisa terus dilaksanakan, dan semoga kedepan jauh lebih baik dan menakjubkan lagi guna mendukung perkembangan sastra di tanah air terkhusus kota Binjai tercinta ini.


Foto bareng panitia Fetival Sastra Bianglala II


"Kita Satu, Kita Bisa, Kita Bersaudara, Kita Bianglala!"


AR.H

Tidak ada komentar :

Posting Komentar