Setelah hampir dua bulan perencanaan, pembentukan panitia,
pencarian dana, penyebaran undangan, sampai akhrinya mencapai tahap klimaks
yaitu terlaksananya Festival Sastra Bianglala II : Semesta Sastra Futuristik,
pada Sabtu, 21 Februari 2015 kemarin.
Ini adalah
kali kedua Festival Sastra Bianglala dilaksanakan, sebelumnya pada tahun 2013
lalu, Festival Sastra Bianglala yang pertama sudah berhasil dilaksanakan di
tempat yang sama, yaitu Pendopo Umar Baki Binjai, yang pada waktu itu
mengangkat tema Budaya Nusantara Tradisional.
Sementara
pada tahun 2015 ini, Festival Sastra Bianglala II mencoba mengambil tema yang
bertolak belakang dari tema sebelumnya yang bertajuk tradisional, kini Festival
Sastra Bianglala II bertajuk futuristik.
Semesta
Sastra Futuristik, begitulah kiranya tema yang coba digaungkan oleh Festival
Sastra Bianglala kali ini. Diangkat semata-mata untuk melihat sampai dimana
penilaian para remaja dan masyarakat mengenai dunia sastra di era yang serba
canggih seperti saat ini, peradaban teknologi yang kebanyakan mengedepankan
hiburan ketimbang pemikiran. Dari situlah muncul gagasan tema tentang Semesta
atau Dunia Sastra di masa sekarang dan masa depan nanti (futuristik).
Festival ini
diikuti oleh banyak peserta yang tersebar dari seantero Sumatera Utara karena
format acara ini yang berskala provinsi. Peserta datang dari Medan, Stabat,
Langkat, dan daerah lainnya, meski tetap didominasi oleh peserta dari Binjai.
Ada 3 macam
perlombaan yang disuguhkan dalam Festival Sastra Bianglala II ini, yaitu
Musikalisasi Puisi, Baca Puisi Duo, dan yang menjadi ciri khas dair Festival
Sastra Bianglala yaitu perlombaan Raja dan Ratu Baca.
Bentuk baru
perlombaan pada tahun ini terletak pada Baca Puisi Duo, sebelumnya perlombaan
ini tidak ada pada Festival Sastra Bianglala pertama tahun 2013 kemarin, namun
dengan kesepakatan panitia untuk menambah format lomba baru, akhirnya
ditambahkanlah perlombaan dimana para peserta yang terdiri dari dua orang membacakan
puisi yang telah ditentukan panitia, secara beriringan ataupun bergantian, dan
terciptalah Baca Puisi Duo.
Semoga
kedepannya Festival Sastra Bianglala ini bisa terus dilaksanakan, dan semoga
kedepan jauh lebih baik dan menakjubkan lagi guna mendukung perkembangan sastra
di tanah air terkhusus kota Binjai tercinta ini.
Foto bareng panitia Fetival Sastra Bianglala II
"Kita Satu, Kita Bisa, Kita Bersaudara, Kita Bianglala!"
AR.H
Tidak ada komentar :
Posting Komentar